Gunung.id, Lombok – Akibat Gempa yang menerjang Lombok pada tanggal 29/7/18 membawa dampak atas aktifitas pendakian gunung rinjani, kegiatan pendakian gunung rinjani kemungkinan besar akan di tutup hingga tahun 2020 tegas Bapak Sudiyono selaku kepala Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR).
Baca Juga: 5 Jalur Pendakian Gunung Rinjani, Yang Siap Kamu Coba
Langkah yang diambil pihak Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) memang tidak salah mengingat sampai detik ini masih terjadi longsoran di jalur pendakian gunung rinjani. Longsoran terus terjadi di titik tertentu di gunung rinjani hingga TNGR belum bisa memastikan sampai kapan gunung rinjani akan di buka kembali apakah di tahun 2021 atau 2020 karena kami masih menghitung titik jalur yang mengalami kerusakan sehingga kita bisa memprediksi berapa biaya yang akan kami keluarkan untuk perbaikan akibat longsor ini. Pihak TNGR baru akan membuat anggaran perbaikan di tahun 2019 yang artinya di tahun 2019 -2020 pihak TNGR bekerja membenahi gunung rinjani.
Baca Juga: Misteri Gunung Rinjani yang Bikin Pendakian Makin Greget
Dampak dari ditutupnya gunung rinjani memang membuat para tour guide risau karena mereka mengandalkan pemasukan dari menjadi guide, akan tetapi pihak TNGR sudah mencari solusi dengan cara mencari tempat wisata lain yang berada di kawasan gunung rinjani sehingga warga setempat bisa mendapatkan penghasilan.
Perlu sobat gunung ketahui pendapatan bukan pajak (PNBP) dari retribusi wisatawan di tahun 2017 mencapai Rp.10,57 milyar atau naik pesat sebesar 110% dari tahun sebelumnya dimana di tahun 2016 sebesar Rp.5,8 milyar. Memang gunung rinjani menjadi daya tarik tersendiri bagi para pendaki , karena di jika mendaki gunung ini banyak hal yang bisa kita jumpai dari padang savana, air terjun, danau segara anak, goa susu, dan paling di incer adalah puncak gunung rinjani itu sendiri. Semoga gunung rinjani cepat pulih kembali dan ingat selalu perlakukan alam dengan bijak maka alam akan memberikan dampak yang positif bagi kehidupan manusia.