Gunung Tanggamus ialah gunung yang terletak di kabupaten Tanggamus, di Kecamatan Gisting. Tanggamus mempunyai ketinggian sekitar 2.100 mdpl. Gunung ini termasuk gunung non aktif, sebab magmanya menyusup ke dalam kerak bumi dan menyasar ke daerah Ulu Belu. Banyak orang yang penasaran akan misteri Gunung Tanggamus, karena dibalik keindahannya gunung ini menyimpan sejumlah misteri.
Baca Juga: 4 Jalur Pendakian Gunung Lawu
Letak Geografis Gunung Tanggamus
Gunung Tanggamus yang terletak di Kabupaten Tanggamus menawarkan panorama alam yang begitu elok. Lewat puncaknya, Anda yang berkunjung ke tempat ini dapat melihat keindahan teluk semangka dengan keseluruhan. Tak hanya itu, gunung Tanggamus juga mempunyai tantangan sendiri. Menuju tempat lokasinya saja sudah menyimpan banyak cerita, apalagi menuju jalur pendakian lokasi peristirahatan pertama sampai puncaknya.
Misteri Gunung Tanggamus sudah terlihat dari kejauhan. Kabut tebal seolah tidak pernah berhenti menyelimuti puncaknya. Lokasi gunung paling mudah dilalui dari Bandar Lampung dengan melewati Pringsewu, tepatnya di Kabupaten Tanggamus. Sesudah menempuh jarak sekitar 90 km melewaati jalanan naik turun dan berkelok, perjalanan selama 2 jam akan berakhir di Gisting. Jika Anda sampai di Gizting, Anda akan merasakan suasana dan hawa dingin pegunungan, karena kecamatan tersebut sudah berada di lereng Gunung Tanggamus.
Sesekali Anda bisa melihat kabut yang seringkali menyelimuti badan jalan, tentu saja hal ini bisa membahayakan pengendara yang melewati jalan ini.
Dikarenakan letak geografis gunung ini berada di antara kawasan yang terletak di Kabupaten Tanggamus bagian barat dan pusat pemerintahan Bandar Lampung, maka jalur utama yang dipakai untuk menghubungkan kedua kawasan tersebut harus melewati gunung Tanggamus. Karenanya seluruh kendaraan yang menuju Kabupaten Tanggamus mesti melintasi jalan ini.
Kondisi Jalan Gunung Tanggamus
Ketika memasuki area lereng gunung, keadaan jalan di gunung ini menjadi ekstrim. Dengan banyaknya belokan dan tanjakan Selain itu, pada beberapa wilayah ada jurang yang curam dan lereng yang juga cukup curam. Inilah yang memicu terjadinya longsor di kawasan Gunung Tanggamus.
Baca Juga: Jalur Pendakian Gunung Semeru
Misteri Gunung Tanggamus
Hampir semua gunung yang ada di Indonesia menyimpan misteri tersendiri. Sama halnya dengan Gunung Tanggamus. Perbedaannya justru misteri Gunung Tanggamus tersimpan di kawasan jalan menuju kawasan gunungnya itu sendiri.
Salah satunya adalah misteri tikungan mbah jenggot. Misteri ini berawal dari obrolan para penduduk setempat terutama yang tinggal di jalan tikungan Mbah Jenggot. Menurut penuturan warga, tiap malam jumat seringkali terlihat penampakan sosok makhluk yang berwarna hitam dan tinggi besar yang ditubuhnya dipenuhi bulu. Setiap motor atau mobil yang melintasi daerah ini, menurut mitosnya pengendara harus menyalakan klaksonnya 3 kali. Jika tidak, maka pemngendara bisa melihat penampakan atau bahkan bisa mengalami kecelakaan. Pasalnya kisah-kisah misteri tersebut tersebar luas dari warga setempat sampai orang luar.
Tikungan Mbah Jenggot sendiri tereltak di Kabupaten Tanggamus, tepatnya di Desa Campang. Keberadaan tikungan ini membuat para pengendara, khususnya pengendara motor harus berhati-hati saat melintasi jalan di malam hari. Tak sedikit masyarakat setempat maupun pengguna jalan yang melihat penampakan sosok yang menyeramkan secara langsung atau ada pula yang mendengar adanya suara aneh.
Konon katanya, tikungan jalan mbah Jenggot tersebut saat proses pengerjaannya sering meminta atau menggunakan tumbal dari pekerjanya itu sendiri. Tak sedikit para pekerja yang menceritakan kisahnya. Apabila sesaji atau tumbal tidak banyak diberikan oleh para pekerja, mereka bisa mengalami hal-hal ganjil atau kesurupan.
Salah satu misteri Gunung Tanggamus ini memang sudah popular. Banyaknya kendaraan yang mengalami kecelakaan di tikungan ini, mungkin saja dikarenakan kurangnya penerangan lampu jalan, kondisi medan jalan yang berkelok-kelok dan cukup terjal, sehingga menambah keseraman tikungan di kawasan Gunung Tanggamus ini.