Rasanya mendaki gunung adalah suatu kebanggaan. Tapi ingatlah, gunung tidak lari ke mana-mana yang artinya jangan jadikan nyawa sebagai taruhan. Mendaki gunung bukan sekadar trekking dan melihat keindahan alam. Mendaki gunung benar-benar butuh persiapan, sebab selalu ada risiko yang menghadang. Wawasan mengenai pendakian, pemandu dan pengalaman akan sangat dibutuhkan.
Baca Juga: Tips Pendakian Aman Untuk Para Pemula
“Kalau rasanya kamu tidak bisa melanjutkan pendakian, lebih baik batalkan dan coba lain kali. Gunung itu tidak akan lari ke mana-mana,” mendaki gunung sudah digemari oleh anak muda. Itu hal yang positif, akan tetapi kondisi tubuh saat melakukan pendakian benar-benar harus diperhatikan.
“Banyak anak-anak muda, khususnya yang cowok saat naik gunung memiliki rasa gengsi yang besar. Mungkin dipikirannya, wah malu dong kalau tidak sampai puncak dan lainnya. Itu pemikiran yang salah, harus dibuang jauh-jauh. Lihat dulu kondisi tubuh, kalau sudah tidak kuat lebih baik segera turun,”
Baca Juga: Tips Mendaki Saat Musim Hujan
Kita tidak boleh meremehkan segala risiko di gunung dari yang paling kecil saja misalnya hujan. Hujan bukan cuma membuat trek jadi lincin, tapi ada potensi longsor, angin kencang dan bisa menyebabkan hipotermia. “Jangan pernah meremehkan segala risiko. Selalu ingat, safety first. Jangan taruhkan nyawa kamu, sebab naik gunung itu adalah kegiatan yang fun,” Bila dibarengi dengan safety Fist.