Dalam melakukan pendakian di musim hujan sering kita temu bahwasanya ada hewan yang cukup ngeri-ngeri sedap berkeliaran yaitu pacet, Bagaimana sih cara penanganan saat di gigit pacet? untuk itu kita akan sharing sedikit perihal hewan satu ini yang sama persisi tingkah kayak lintah. Binatang pacet adalah binatang yang hidup di antara pepohonan (daun) dengan cuaca lembab tentunya dan ini sering ditemukan di dataran tinggi semisal gunung dan bukit yang ada biasa gunung Ciremai, Salak untuk kawasan Jawa Barat untuk gunung lain silahkan tambahkan ia.
Baca Juga: 5 Jalur Pendakian Gunung Merbabu, Jalur Favorit Kamu Yang Mana
Perbedaan lintah dan pacet adalah tempat hidupnya kalo pacet di daun kalo lintah di air jadi beda ruang, namun ini masih saudara sama-sama penghisap darah. Pacet sering di takuti oleh para pendaki terutama kalangan cewek karena ia itu suka gigit di tempat gak jelas 😀 dan yang membuat ngeri susah lepas dan disini kita akan memberikan tips tips untuk melepaskan gigitan pacet saat kamu lagi trekking misalnya. Berikut beberapa tips untuk melepaskan gigitan pacet:
- Gunakan Api untuk mengusir pacet saat menggigit misalnya pakai putung rokok atau korek
- Memberikan olesan anti nyamuk biasanya pacet gak suka secara berlahan akan lepas doi
- Oleskan air tembakau bisa di ambilkan bekas putung rokok yang suka merokok
- Oleskan Minya Komanda
- Oleskan sesuatu yang memiliki bau dan rasa yang menyengat, biasanya pacet kabur
- Memberi betadine
- dll
Mungkin tips diatas bisa diterapkan bila saat mendaki gunung kebetulan kena gigit pacet. Meskipun demikian binatang pacet sering digunakan untuk terapy yaitu berfungsi mengeluarkan darah kotor , sudah banyak medis yang menerapkan bahwasanya darah yang keluar atau di hisap pacet adalah darah kotor jadi kalo di gigit biarin saja 😀 . Saudaranya lintah juga sama persis metode mencari makanya yaitu dengan menempal pada kulit manusia atau menempel pada mangsanya terus menghisap pelan2. Kenapa pacet atau linta susah di lepas karena ada suatu zat yang bernama hirudin yang dihasilkan oleh pacet saat menghisap mangsanya , kadang2 kita digigit juga tidak terasa bener gak hayoo? siapa yang sudah di gigit di ciremai 😀
Baca Juga: 5 Jalur Pendakian Gunung Rinjani, Yang Siap Kamu Coba
Tadi kita sudah ulas bagaimana cara penanganan jika di gigit langkah selanjutnya adalah merawat luka saat di gigit pacet atau lintah, berikut beberapa hal yang bisa kamu terapkan:
- Mencucui luka dengan air dan sabun
- Bila masih mengeluarkan darah , kamu bisa memberi betadin lagi plus kain kasa diatas luka hinga pendarahan berhenti.
- Bila terjadi infeksi pada luka, misalnya luka tampak bernanah atau mengeluarkan bau tidak sedap sebaiknya kamu memeriksan diri ke Dokter untuk penangangan lebih lanjut.
Informasi tambahan bahwasanya gigitan pacet atau lintah juga bisa menyababkan reaksi anafilaksis. Reakasi anafilaksis juga memberikan gelaja-gejala berikut ini:
- Sulit bernapas, menginen
- Penurunan tekanan darah disertai dengan detak jantung yang sangat cepat hingga gangguan kesadaran berlanjut pingsan
- Ruam kemerahan pada seluruh tubuh disertai gatal
- Kulit terasa dingin
- Bisa menyebabkan mual, muntah, nyeri perut dan diare
Reaksi anafilaksis ini bisa terjadi paska gigitan lintah atau pacet pada mangsanya yaitu durasi kurang lebih 2 jam setelah digigit. Jika saat kamu di gigit dan mengalami hal ini sebaiknya segera ke RS terdekat untuk penanganan lebih lanjut.
Baca Juga: Peraturan Tentang Simaksi Yang Perlu Kamu Tahu Sobat Gunung
Demikian kurang lebih urain tentang penangangan gigitan pacet atau lintah saat kamu main ke luar rumah misalnya mendaki gunung maupun mancing mania.