Angin kencang berpotensi masih akan terjadi di Jawa Tengah dalam kurun waktu tiga hari ke depan. Daerah dataran tinggi memiliki potensi angin kencang lebih besar. “Masih ada potensi, diperkirakan 1-3 hari ke depan,” kata Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG Semarang Iis W Harmoko kepada media, Selasa (22/10/2019).
Baca Juga: 7 Jalur Pendakian Gunung Slamet, Atapnya Jawa Tengah
“Secara umum di daerah pegunungan dan dataran tinggi serta daerah-daerah dengan vegetasinya kurang,” imbuhnya. Sementara itu, Kepala BMKG Ahmad Yani Semarang, Achadi Subarkah Raharjo, dalam keterangan tertulisnya menjelaskan, dari tinjauan meteorologis, secara umum angin di Indonesia pada saat ini dominan dari arah timur sampai dengan tenggara, hal ini karena di Benua Australia memiliki tekanan udara yang lebih tinggi dibandingkan daerah di belahan bumi utara.
“Munculnya tekanan rendah di sekitar Teluk Benggala memicu angin timuran pada lapisan atas bergerak lebih kencang dari beberapa hari sebelumnya,” kata Subarkah.
Ia mengatakan, berdasarkan data pengamatan udara atas pada lapisan 5.000 kaki atau 1.500 meter dari Stasiun Meteorologi di Jawa Tengah pada 21 Oktober 2019, Stasiun Meteorologi Semarang mencatat kecepatan angin sebesar 74 km/jam, Stasiun Meteorologi Tegal mencatat sebesar kecepatan angin 63 km/jam, dan Stasiun Meteorologi Cilacap sebesar 45 km/jam.
“Dengan kecepatan seperti ini, angin dapat menerbangkan material ringan apabila melintasi daerah berpasir atau tanah kering,” jelasnya. Untuk itu dihimbau bagi para pendaki yang sudah menjadwal pendakian bisa diundur sampai kondisi cuaca kondosif.