Sejarah Meletusnya Gunung Krakatau Yang Menggemparkan Dunia

oleh
oleh

Berbicara tentang gunung yang terletak di Selat Sunda, pastinya kalian akan tahu nama gunung tersebut. Benar sekali, Gunung Krakatau adalah sebuah gunung yang ada di laut diantara Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Kali ini, kami akan sedikit bercerita tentang Sejarah Meletusnya Gunung Krakatau. Gunung yang satu ini, sangat terkenal dengan cerita meletusnya yang memakan banyak korban jiwa. Bahkan, ada juga spekulasi bahwa letusan gunung ini menyebabkan terjadinya tsunami.

Baca Juga: Sejarah Letusan Gunung Kelud

Letusan Gunung Krakatau Yang Dahsyat

Sejarah menyebutkan bahwa Gunung Krakatau menjadi gunung yang bisa memberikan dampak yang sangat besar saat meletus. Pada tahun 1883, gunung yang berada di antara Pulau Jawan dan Sumatera ini memberikan kekuatan letusan yang ditaksir mencapai 150 megaton TNT. Jika anda tahu bagaimana bom atom dijatuhkan di kota Hiroshima dan Nagasaki, letusan Krakatau bisa 10.000 kali lebih kuat. Bisa dibayangkan bagaimana gunung ini mengeluarkan suara saat meletus. Selain itu, tsunami juga muncul karena kekuatan letusan yang maha dahsyat. Saat itu, menurut versi resmi telah diitotal bahwa ada sekitar 36 ribu jiwa manusia menjadi korban kekuatan alam ini.

Baca Juga: Deretan Gunung Berapi di Indonesia, Pendaki Wajib Baca!

Namun, dari beberapa laporan menyebutkan bahwa korban yang terhitung mencapai 120 ribu jiwa. Di sini, ada banyak kerangka yang ditemukan terombang-ambing di lautan, bahkan hingga mencapai pantai timur Benua Afrika. Suara dari letusan Gunung Krakatau juga terdengat di sepanjang daerah Samudera Hindia. Bahkan, ada juga yang menyebutkan bahwa suara letusan juga bisa didengar di daerah Australia Timur. Inilah suara letusan paling keras di dunia yang pernah terdengar. Bahkan, sebuah lembaga pencatat rekor paling terkenal di dunia, The Guiness Book of Records menobatkan suara letusan ini adalah suara letusan yang terhebat dalam sejarah dunia.

Letusan pada tahun 1883, terjadi beberapa kali. Pertama, letusan pertama pada pukul 05:30 menyebabkan tsunami. Lalu gunung ini meletus lagi pukul 06:44 dan menyebabkan tsunami yang mengarah ke dua penjuru, barat dan timur. Letusan ketiga lebih dahsyat dan menyebabkan orang yang ada di Australia juga bisa mendengarnya. Yang ke tiga inilah letusan yang memiliki kekuatan 200 megaton TNT. Ledakan terakhir, membuat setengah bagian dari Rakata menjadi hilang.

Di sisi lain, seorang penulis buku dari luar negeri yang bernama Simon Winchester, juga menulis buku tentang letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883. Dalam bukunya, Simon mengungkapkan bahwa selain menghilangkan sebuah pulau dari peta, letusan Gunung Krakatau juga menghentikan kegiatan perekonomian pada masa kolonial. Dampak nyata yang membuat kegiatan manusia zaman dahulu terhambat adalah abu vulkanik yang membuat cuaca terganggu.

Sebuah teks kuno yang berjudul Pustaka Raja Parwa, juga pernah menggambarkan bahwa letusan Gunung Krakatau sangat dahsyat dan memberikan kerusakan yang besar. Hal ini juga diungkapkan oleh seorang Arkeolog terkemuka – David Keys, Ken Wohletz, beserta tim memberikan spekulasi bahwa abu vulkanik dari letusan Krakatau menyebabkan perubahan iklim global pada tahun 535 dulu. Judul buku yang mewakili bagaimana letusan Krakatau sangat hebat ini adalah Catastrophe: An Investigation into the Origins of the Modern World, oleh Ken Wohletz.

Baca Juga: Berikut Daftar Gunung Berapi di Pulau Sumatera Yang Perlu Kamu Tahu

Gunung Krakatau Saat Ini

Sebenarnya Gunung Krakatau sudah lenyap karena letusan tahun 1883 dulu. Namun, karena aktif, muncul sebuah gunung baru yang oleh orang dikenal dengan nama Anak Krakatau. Gunung Anak Krakatau ini selalu tumbuh dan masih aktif. Sekarang, NASA juga memberikan fokus pada gunung baru ini karena sifatnya yang aktif. Mungkin hal ini juga disebabkan oleh Sejarah Meletusnya Gunung Krakatau yang bisa memberikan dampak ke seluruh dunia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.