Fenomena Awan Caping di Gunung Lawu

oleh
oleh
Via @gununglawu.id

Hari ini para warga Magetan khsuusnya dihebohkan fenomena awan gunung di puncak lawu yang mirip topi atau disebut juga dengan nama awan lenticular.  Fenomena yang menyelimuti gunung lawu sontak menjadi perbicangan warga net dan viral di medsos.

Baca Juga: 5 Jalur Pendakian Gunung Lawu, Favorit Kamu Yang Mana?

Bentuk awan yang mirip dengan caping atau topi tersebut atau bahkan ada yang nyebutnya piring raksasa dalam bahasa dinamakan awan lenticular dimana Awan ini terbentuk dari hasil pergerakan angin yang menabrak dinding penghalang besar seperti pegunungan yang akhirnya menimbulkan sebuah pusaran. Awan Lenticular terlihat begitu padat padahal tidak demikian, terlihat padat karena aliran udara lembab terus megaliri disekitar awan dan akan keluar lewat permukaan paling bawah sehingga awan ini bisa bertahan sampai berhari – hari.

Baca Juga: Persyaratan Mendaki Gunung Lawu Ditengah Pandemi Covid-19

Meskipun awan Lenticular ini adalah fenomena alam yang indah, awan ini sangat dihindari dan ditakuti oleh para pilot pesawat. Karena awan ini dapat menyebabkan turbulensi bagi pesawat yang nekat memasuki awan atau hanya terbang di dekat awan Lenticular.

Turbulensi adalah sebuah gerakan udara yang tidak beraturan yang disebabkan oleh perbedaan tekanan udara atau suhu. Fenomena semacam itu jelas sangat berbahaya bagi penerbangan. Nah dari penjelasan diatas mungkin bisa menambah pengetahuan kita bersama, bahawasanya awan Lenticular berbahaya karena didalamnya terdapat pusaran angin dan keluar lewat bawah dan ini riskan terjadi badai sob dan jenis awan ini juga ditakuti oleh Pilot karena alasan diatas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.