Selain terkenal dengan pulau Komodo Nusa Tenggara Timur juga memiliki tempat wisata alam lainyya yaitu Gunung Inerie yang berlokasi di selatan Pulau Flores, Aimere, Ngada. Gunung Inerie merupakan gunung api yang terbesar di NTT.
Baca Juga: Danau Segara Anak, Yang Bikin Susah Move On -Indahnya Kebangetan!
Selain menjadi gunung paling aktif di NTT , gunung ini juga memiliki keistimewaan lain yaitu adanya sebuah kampung megalitikum. Hampir di sepanjang sisi, sejak dari kaki gunung hingga arah pendakian menuju puncak, tak habis-habis indahnya kebangetan, Inerie memanjakan mata kita dengan beragam suguhan. Bentangan alam, peninggalan sejarah, hingga kehidupan sosial budaya masyarakat, adalah keindahan berlapis yang sangat sayang jika dilewati
Referensi wisata sekitar Gunung Inerie:
1. Kampung megalitikum
Di sisi tenggara, kaki Gunung Inerie tepatnya di Jerebu’u ada dua perkampungan situs megalitikum besar. Yakni Gurusina, yang mengalami musibah kebakaran baru-baru ini dan juga Bena. Sementara jika bergeser ke arah sisi bagian barat tepat di lereng Inerie kita akan menemukan perkampungan Maghilewa.
Di kampung-kampung ini, kita akan menemukan situs megalitikum tua. Peninggalan ini menjadi amat menarik karena berbeda dengan peninggalan megalitikum di beberapa tempat di Indonesia yang hanya berupa puing-puing dan tidak digunakan lagi. Umumnya situs ini adalah situs yang utuh dan hidup, dalam arti masih digunakan dan menjadi bagian dari gerak hidup masyarakat pemiliknya, dari saat mereka lahir hingga meninggal. Situs Megalitikum ini akan saya bagi dalam dua bagian besar agar mudah untuk dipahami
A. Tempat tinggal
Tempat tinggal masyarakat ini yang dikenal dengan sebutan Sa’o dan menjadi bagian yang paling sering dipahami banyak wisatawan sebagai peninggalan megalitikum, karena menjadi tempat tinggal sekaligus sebagai pusat kegiatan adat istiadat masyarakat
B. Benda dan tempat kultus
Kadang orang mengunjungi kampung megalitikum di Ngada umumnya masih berfokus pada deretan rumah adat (Sa’o), tidak keliru memang, tetapi yang harus diketahui bahwa Sa’o bukan satu-satunya, ada bagian penting yang merupakan satu kesatuan bersama Sa’o, sebagai sebagai tempat berlangsungnya upacara dan penghormatan akan leluhur, yakini benda dan tempat kultus.
Akan teramat sayang jika mengunjungi kampung megalitikum tanpa mengenal benda dan tempat kultus ini yang syarat akan nilai dan tradisi. Benda dan tempat kultus itu adalah Ngadhu, Bhaga, Peo, Ana ie, Ture, Watu Lanu, dan Keka Lela
2. Panorama alam
Selain kampung megalitikum, segala sisi Inerie juga menghadirkan keindahan lain melalui lanskap alam yang indah yaitu jalur pendakian ke puncak gunung. Inerie menawarkan kemewahan bagi para penikmat alam bebas yang ingin menjajal kekuatan fisik sekaligus menguji nyali sambil melihat bentangan alam yang indah.
Banyak para pencita gunung yang melakukan pendakian, mengungkapkan bahwa sensasi mendaki Gunung Inerie jauh lebih besar, jika dibandingkan dengan pendakian di Merapi atau Mahameru, apalagi jika dibandingkan dengan pendakian bertrek mudah seperti di Rinjani.
Jika tak sempat melakukan pendakian, kita juga tetap bisa menikmati lanskap alam yang mempesona. Di sepanjang sisi timur dan utara lereng Inerie terdapat rangkaian pegunungan yang berjejer, gunung itu menjadi masyhur oleh mitologi generasi manusia pertama yang menduduki wilayah ini dan juga wilayah lainnya.
Tekstur rangkaian gunung yang bergelombang serta bervariasi dengan lembah telah menghadirkan daya tarik tersendiri. Dengan mudah alamnya menghadirkan imajinasi seperti di negri dongeng, bagi siapa saja yang menatapnya.
Hebatnya jika ingin menikmati keindahan lanskap alam ini, bisa dilakukan dengan berjalan mendekat ataupun melihatnya dari kejauhan. Pepohonan hijau, lembah, barisan bukit, kabut yang menggantung, dan langit biru, adalah kombinasi yang pas untuk memanjakan mata.
Selain pemandangan alam, tepat di bawah kaki gunung Inerie bagian timur, melintas sungai Bela hingga ke kampung Deru. Asal tahu saja, ini bukan sungai biasa, di tempat ini muncul mata air panas, tepatnya di Malanage.
Air panas adalah sebuah destinasi wisata lain yang perlu untuk dicoba. Jika memiliki masalah kulit, berendam di sungai ini sangat disarankan, unsur belerang yang terkandung di dalamnya sudah lama di percaya sebagai obat mujarab untuk masalah kulit.
3. Pesta adat
Ada banyak pesta adat di kampung-kampung yang melingkupi pegunungan Inerie, yang paling umum tentu saja Reba, pesta terbesar orang-orang Ngada yang di adakan setahun sekali dan umumnya dilakukan di akhir dan awal tahun, seperti saat ini misalnya. Menghadiri pesta Reba bisa menjadi alternatif lain yang bisa dipertimbangkan jika ingin melakukan kunjungan wisata ke Inerie.
Di saat Reba akan banyak upacara adat, tarian, nyanyian yang menghibur, dan tentu saja kita akan di undang ke rumah-ruamah adat untuk makan secara gratis
4. Cenderamata
Tidak susah untuk mendapatkan cenderamata saat Anda berkunjung ke Inerie, di kampung megalitikum semacam Bena dan Gurusina, rata-rata, di masing-masing Sa’o, para pemiliknya menggelar lapak jual beragam cenderamata khas. Yang paling umum adalah kain tenun dengan beragam motif yang indah dengan harga terjangkau.
Ini akan menjadi oleh-oleh yang pas untuk dibawa pulang baik untuk digunakan sendiri atau diberikan kepada orang-orang terkasih yang menunggu kepulangan kita.
By Petrus Tage